1.
Pengertian Usaha
Dalam fisika, pengertian usaha hampir sama dengan pengertian usaha dalam
kehidupan sehari-hari. Kesamaannya adalah dalam hal kegiatan dengan mengarahkan
tenaga. Pengertian usaha dalam fisika selalu menyangkut tenaga atau energi.
Apabila sesuatu (manusia, hewan, atau mesin) melakukan suatu usaha maka harus
mengeluarkan sejumlah energi.
2.
Usaha yang Dilakukan oleh Gaya Tetap
Pengertian usaha dalam fisika
hampir sama dengan pengertian dalam kehidupan sehari-hari, keduanya merupakan
kegiatan dengan mengerahkan tenaga.. Dalam setiap perubahan bentuk energi,
tidak ada energi yang hilang, karena energi bersifat kekal sehingga tidak dapat
diciptakan atau dimusnahkan. Pada saat kita mendorong sebuah meja dengan gaya
tertentu, ternyata meja bergerak. Akan tetapi, ketika kita mendorong tembok
dengan gaya yang sama, ternyata tembok tetap diam. Dalam pengertian sehari-hari
keduanya dianggap sebagai usaha, tanpa memerhatikan benda tersebut bergerak
atau diam.
Dalam fisika, usaha memiliki
pengertian khusus untuk mendeskripsikan apa yang dihasilkan oleh gaya ketika
bekerja pada benda sehingga benda bergerak pada jarak tertentu. Usaha
yang dilakukan oleh gaya didefinisikan sebagai hasil kali komponen gaya yang
segaris dengan perpindahan dengan besarnya perpindahan. Gambar 4.2. menunjukkan
gaya F yang bekerja pada benda yang terletak pada bidang horizontal
sehingga benda berpindah sejauh s.
Usaha yang dilakukan oleh gaya F
Besarnya komponen gaya yang segaris atau searah
dengan perpindahan adalah F = F.cos α , sehingga besarnya
usaha dirumuskan:
W = F . s
W = (F cos α) s
…………….. (4.1)
dengan:
W = usaha ( J)
F =
gaya (N)
s =
perpindahan (m)
α = sudut
antara F dengan s
Usaha yang
ditentukan sudut antara gaya dengan perpindahan benda
Berdasarkan persamaan (4.1),
besarnya usaha yang dilakukan oleh gaya ditentukan oleh besarnya sudut antara
arah gaya dengan perpindahan benda. Berikut ini beberapa keadaan istimewa yang
berhubungan dengan arah gaya dan perpindahan benda.
a.
Jika α = 0o, berarti gaya F
searah dengan arah perpindahan benda dan cos 0o = 1, sehingga usaha yang dilakukan oleh gaya F
dapat dinyatakan: W = F s
Gambar 1.1
Usaha yang dilakukan oleh gaya yang searah dengan perpindahan
b.
Jika α = 90o,
berarti gaya F tegak lurus dengan arah perpindahan benda dan cos 90o = 0, maka: W = 0.
Gambar 1.2
Usaha yang dilakukan oleh gaya yang tegak lurus dengan arah perpindahan.
Jika gaya F bekerja
pada suatu benda dan benda berpindah dengan arah tegak lurus pada arah gaya, dikatakan bahwa gaya itu tidak melakukan usaha.
|
c.
Jika
α = 180o, berarti gaya F berlawanan dengan arah
perpindahan. Karena cos 180o = -1, maka: W = -F . s.
Gambar 1.3
Usaha yang dilakukan oleh gaya yang berlawanan arah dengan arah perpindahan.
d.
Jika s =
0, berarti gaya tidak menyebabkan benda berpindah, hal itu berarti W =
0
Gambar 1.4
Usaha yang dilakukan oleh gaya tanpa menimbulkan perpindahan.
Jadi,
Meskipun ada gaya
yang bekerja pada suatu benda, jika benda itu tidak berpindah, dikatakan bahwa gaya itu tidak meakukan usaha.
|
Usaha oleh Beberapa Gaya
1. Masing-masing
gaya bekerja pada perpindahan yang berbeda.
Usaha
adalah besaran scalar, maka usaha yang dilakukan oleh beberapa gaya pada
perpindahan yang berbeda dapat
dihitung sebagai hasil
penjumlahan aljabar dari usaha yang dilakuakn oleh masing-masing gaya secara
individual.
W = W1
+ W2 + W3 + W4 + …… + Wn =
…………(1-2)
Perhatikan
contoh usaha yang dilakukan oleh beberapa gaya berikut :
Gambar 1.5
Usaha yang dilakukan oleh beberapa gaya pada perpindahan yang berbeda.
2.
Masing-masing gaya bekerja serentak pada perpindahan yang sama.
Usaha
total yang dilakukan oleh beberapa gaya yang bekerja serentak dapat dihitung
sebagai hasil kali resultan komponen gaya yang segaris dengan perpindahan dan
besarnya perpindahan.
Perhatikan
usaha yang dilakukan oleh gaya-gaya berikut.
Gambar 1.6
Usaha yang dilakukan oleh beberapa gaya pada perpindahan yang sama.
Contoh soal:
Perhatikan gambar berikut,
Sebuah
kotak ditarik dengan gaya F sebesar 12 Newton.
Jika kotak berpindah 4 meter ke kanan,
tentukan usaha yang dilakukan gaya pada kotak tersebut!
Pembahasan:
Diketahui: F = 12 N; s = 4 m
Ditanyakan: W = …?
Jawab:
W = F x s
W = 12 x 4
W = 48 joule
3. Usaha sebagai fungsi gaya
dan perpindahan
Dinyatakan
bahwa usaha (work) sebanding dengan gaya (force) yang bekerja
pada suatu benda, yang mengakibatkan benda tersebut berpindah posisi pada jarak
tertentu (distance). Untuk perpindahan posisi dalam gerak lurus tanpa
membentuk sudut, maka formula untuk menghitung besarnya usaha dapat dinyatakan
sebagai berikut:
usaha (work)
= gaya (force) x jarak (distance)
W = F . s
Dari rumus
di atas, ada empat permutasi untuk menghitung besarnya usaha yang dihasilkan,
yaitu:
·
tidak ada gaya yang bekerja pada
benda, namun benda mengalami perpindahan posisi (gaya = 0, jarak <> 0)
·
tidak ada gaya yang bekerja dan
tidak ada perpindahan jarak (gaya = jarak = 0)
·
ada gaya yang bekerja pada benda,
mengakibatkan adanya perpindahan posisi (gaya <> 0, jarak <> 0)
·
ada gaya yang bekerja pada benda,
namun benda tidak mengalami perpindahan posisi (gaya <> 0, jarak = 0)
Grafik gaya F terhadap
perpindahan s jika besar dan arah F tetap
W = Luasan antara garis grafik F-S
dengan sumbu S
= Persegi panjang = p . l
Apabila gaya yg sedang
bekerja pada suatu benda besar dan arahnya tetap maka grafik antara gaya F dan
perpindahan s merupakan garis lurus yang sejajar dengan sumbu mendatar s,
seperti tampak pada gambar diatas.
Pada persamaan 4.2,
usaha dilakukan oleh gaya adalah W = F s. Dari gambar diatas, usaha sama dengan
luas bangun yang dibatasi oleh garis grafik sumbu mendatas s.
Dengan demikian, dapat
disimpulkan dari grafik F – s bahwa
Usaha yang dilakukan oleh gaya F sama dengan luas bangun
yang dibatasi garis grafik dengan sumbu mendatar s.
|
Menentukan
Besar Usaha dari Grafik F-s
Usaha yang
dilakukan oleh gaya selama perpindahan sama dengan luas daerah yang dibatasi
oleh grafik dan sumbu s. Usaha bernilai positif jika luas daerah berada di atas
sumbu s, sedangkan usaha bernilai negative jika luas daerah berada di bawah
sumbu s.
Perhatikan contoh grafik antara gaya
dan perpindahan berikut.
Gambar 1.7
Grafik F-s menunjukkan besar usaha yang dilakukan oleh gaya selama perpindahan
terjadi.
Usaha yang dilakukan sama dengan
luas trapezium (I) dikurangi luas segitiga (II).
Usaha yang
Dilakukan oleh Gaya Berat
Anggap
sebuah benda bermassa m dilepaskan dari ketinggian h di atas
permukaan bumi. Benda akan jatuh karena pengaruh gaya gravitasi.
Besarnya
usaha yang dilakukan oleh gaya gravitasi adalah:
Wgrav
= Fgrav x h = m . g . h ……………………………(1-4)
Usaha ini
positif karena arah gaya dan perpindahan sama-sama ke bawah. Sekarang Anda
lihat kasus di mana benda dinaikkan dari lantai perlahan-lahan hingga
ketinggian h. Di sini arah perpindahan (ke atas) berlawanan dengan arah
gaya berat (ke bawah) sehingga usahanya negative W = – (m g h).
Ketika benda berpindah secara horizontal gaya gravitasi tidak melakukan usaha
karena arah perpindahan tegak lurus arah gaya (ingat pembahasan di depan).
Contoh soal :
Perhatikan grafik
gaya F terhadap perpindahan s di samping.
Tentukan
usaha total yang dilakukan oleh gaya!
Penyelesaian:
Usaha
= luas daerah di bawah grafik
W1 = luas trapesium
=
(10 + 6) x ½ x 8 = 64 J
W2 = luas segitiga = ½ x (-4)
x 5
=
-10 J
Besarnya
usaha total:
Wtot = W1 + W2
=
(64 – 10) J = 54 Joule
4. Daya
Daya dalam fisika adalah laju energi yang dihantarkan atau kerja yang dilakukan per satuan waktu. Daya
dilambangkan dengan S.
Mengikuti definisi ini daya dapat dirumuskan sebagai:
Keterangan :
P = daya (Watt)
W = usaha (J)
t = waktu (s)
Daya rata-rata (sering disebut sebagai "daya" saja bila konteksnya jelas) adalah
kerja rata-rata atau energi yang dihantarkan per satuan waktu. Daya sesaat adalah
limit daya rata-rata ketika selang waktu Δt mendekati nol.
Bila laju transfer energi atau kerja tetap, rumus di atas dapat disederhanakan menjadi:
di mana W, E adalah kerja yang dilakukan, atau
energi yang dihantarkan, dalam waktu t (diukur dalam satuan detik).
5. Satuan Daya
1 hp = 745,7 watt = 0,746 kW.1 hp
(Inggris) = 1,014 PK (Belanda)
NB : Kita di Indonesia sudah biasa
menyamakan 1 hp = 1 PK.
Untuk single phase 220 V : 1 hp =
745,7 watt : 220 V = 3,39 Ampere.
Untuk 3 phase 380 V :1 hp = 745,7 watt
: (380x1,73) = 1,13 Amp.
Dengan catatan semua perhitungan
dengan menganggap Cos phi nya = 1 (satu).
materi referensi:
Tabel Konversi Satuan Daya.
Jika tegangan di rumah biasanya 220
Volt jadi kalau 900 watt berapa MCB yang dipasang: 900dibagi 220 = +/- 4
Ampere., kalau 1300 watt = 6 Ampere..
Contoh soal :
Alat listrik bertuliskan 250 W/220 V menyala selama 10 jam.
Berapa kWh energi listrik yang diperlukan?
Pembahasan :
Diketahui: P =
250 W, V = 220 V, t = 10 jam
Ditanyakan: W
= ?
Jawab: W = P × t
= 250 × 10
= 2.500 Wh = 2,5 kWh
Jawab: W = P × t
= 250 × 10
= 2.500 Wh = 2,5 kWh
6. Efisiensi Atau Daya Guna Pengubah Energi
Energi akan terasa manfaatnya ketika energi
tersebut berubah bentuk menjadi energi lain, seperti energi listrik akan terasa
manfaatnya jika berubah menjadi cahaya, gerak, panas, atau bentuk energi yang
lainnya. Akan tetapi, alat atau mesin pengubah energi tidak mungkin mengubah
seluruh energi yang diterimanya menjadi energi yang bermanfaat. Sebagian energi
akan berubah menjadi energi yang tidak bermanfaat atau terbuang yang biasanya
dalam bentuk energi kalor atau panas. Perbandingan antara energi yang
bermanfaat (keluaran) dan energi yang diterima oleh alat pengubah energi
(masukan) disebut efisiensi. Secara matematis dituliskan sebagai berikut:
Efisiensi:
. 100%
=
. 100%
Contoh soal:
Sebuah
motor yang memiliki daya 1800 watt mampu mengangkat beban sebesar 1200 N sampai
ketinggian 50 m dalam waktu 20 sekon. Berapakah efisiensi motor itu?
Pembahasan:
Dik:
P = 1800 watt ; F = 1200 N ; s = 50 m ; t = 20 s
Dit:
=
…?
Jawab:
Efisiensi:
=
. 100% =
. 100 % =
. 100% = 60%
Tidak ada komentar:
Posting Komentar