Kamis, 24 Oktober 2019

PENGALAMAN LULUS SELEKSI WAWANCARA LPDP 2019


SERBA-SERBI DAN PENGALAMAN LULUS SELEKSI WAWANCARA LPDP 2019

Holla Hollaa,, pakabar para pejuang 😊
          Ciyee kita ketemu lagi, bener kan ketemu lagi,, oya yang belum baca dari awal boleh kok mampir-mampir dicerita sebelum ini,, kindly to click these links to read the stories  (seleksi administrasi

; tips lulus SBK http://debbyaguztin.blogspot.com/2019/10/tips-lulus-seleksi-berbasis-komputer.html ; cerita perjuangan meraih LPDP http://debbyaguztin.blogspot.com/2019/10/pengalaman-dan-tips-lolos-lpdp-magister.html )

Yupp, sesuai judulnya pada kesempatan kali ini aku mau sharing pengalamanku wawancara LPDP 2019, juga tips (lancar) lulus seleksi wawancara LPDP ini… cuss gaesss..

Well, what’s your feeling if you hear a word “interview”? deg-degan kah? Hihi kemarin jujur aku juga deg-degan guys, hihihi But don’t be panic, we will discuss it 😊

Okeyy, sebelum kita bahas lebih jauh, yuk kita cari tahu dulu, sebenarnya apa sih tujuannya wawancara? Terutama wawancara beasiswa yaa..
As far as I concern nih yaaa, wawancara tuh memiliki dua tujuan utama, yaitu:
1.       Memastikan keaslian informasi yang telah ditulis pelamar
2.       Menggali informasi yang belum tertulis dalam aplikasi pelamar

Let’s discuss both of these 😊

Ok, the first one,Memastikan keaslian informasi yang telah ditulis pelamar

          Well guys, temen-temen kan sudah pasti memenuhi persyaratan LPDP nih (buktinya dah lulus seleksi administrasi, SBK dan sekarang lanjut ke seleksi wawancara), nah temen-temen sudah mengisi data-data pendukung seperti: prestasi, pengalaman organisasi, pengalaman riset, dsb.
          Nah, tentunya provider beasiswa ingin mengonfirmasi apakah semua data/informasi tersebut benar adanya, atau hanya karangan saja (aku percaya sih temen-temen ga mungkin cuma ngarang atau boong terkait itu semua, tapi pewawancara butuh informasi detail dari temen-temen interviewee agar mereka bisa yakin ke temen-temen), ibaratnya mereka make sure gitu lah yaa, sebelum menggali informasi lainnya 😊
          Contoh, dalam aplikasi teman-teman ada prestasi pernah Juara Lomba Karya Tulis Ilmiah di xxx gitu, biasanya pewawancara nanya :
“pernah lomba x ya? Boleh diceritakan? Lalu peranmu sebagai apa di tim itu?” .
Nah iya, jadi mereka ingin tau hal-hal detail tentang setiap informasi yang ada diaplikasi kita. Atau gini, misal, di Proposal Studi temen-temen nulis pernah menginisiasi sebuah Gerakan X, nah kadang ditanya gini :
“Kamu pernah gak sih, merasakan keadaan blablabla yang menggugah kamu untuk menciptakan sesuatu?”
          As I think about it, aku ngerasa pertanyaan tersebut ibarat ingin tahu apa yang pernah kita lakukan saat berada pada kondisi tertentu, dan ini pun sudah kamu tuliskan di Proposal Studi, ibarat ensure  benarkah kamu pernah menginisiasi Gerakan tersebut, nah saat kamu ceritakan latarbelakang, teknis dan hasilnya, itu bisa menjadi salah satu bukti yang dapat menguatkan aplikasimu bahwa kamu memang benar pernah melakukan itu.
Ok, jelas kan yaa? 😊 Ah temen-temen paham lah yaa kalo ini,, hihihii

Next, the last but not least, “Menggali informasi yang belum tertulis dalam aplikasi pelamar”

          Well, kadangkala pewawancara ingin melihat sisi unik kita lainnya, diluar aplikasi kita. Misal, “Debby, kamu tau gak analisis SWOT?” , “coba jelaskan!” , “kamu pernah melakukan sesuatu dengan melakukan analisis SWOT terlebih dahulu?”
          Nah guys, tentunya hal itu kan gak ada ya di aplikasi kita, makanya pewawancara ingin mengetahui hal itu, dan dari jawaban kita lah mereka bisa menganalisis, kita tuh orangnya bagaimana, asal kerja atau punya pertimbangan saat ingin melakukan sesuatu kah, atau malah kita ini termasuk yang overthinking. Gitu hehe
Ada gambaran kan yaaa? 😊

Okey, kalo dah tau apa sih tujuannya wawancara, sekarang aku mau lanjut dengan sharing tentang pengalamanku saat wawancara LPDP 2019 Tahap 1 kemarin 😊

Guys, jadi LPDP ini kan tiap tahun punya kebijakan berbeda, nah tahun 2019 ini seleksi wawancara ada dua sesi, pertama yaitu all about akademik/organisasi/dst (dengan 3 orang pewawancara) dan kedua yaitu tentang nasionalisme (dengan 1 orang pewawancara). Jadi tiap tahun bisa aja kebijakannya berubah guys, pokoknya kita harus siap dengan semua surprise dari LPDP hehe

Lalu, biasanya wawancara itu kita dibagi dalam kelompok berdasarkan rumpun, nah karena aku rumpun science, aku masuk kelompok yang semua pesertanya adalah orang-orang science #ceileh orang sains :D ya jadi contohnya aku nih Biological Science, terus ada peserta lain tuh Environmental Science, ada juga yang Marine Science, dsb, gituuu 😊

Lanjut yaaa, berikut aku ceritakan percakapanku saat wawancara sesi 1. Ada 3 pewawancara, yaitu Bu Mita (x), Pak Arif (y) dan Pak Rizal (z)

Y       : Debby ya? (Iya Bapak, jawabku) Silahkan duduk
          (duduklah aku 😊 dengan wajah senyam senyum untuk ngilangin nervous hehe)
“Bentar dulu ya Debb, hehe kamu udah sarapan belum? Ini banyak snack loh Debb, daripada gak dimakan”
Aku   : Iya itu kan punya Bapak dan Ibu, Alhamdulillah saya sudah sarapan kok hehe”
Y       : Oke Debby kita mulai ya, saya izin merekam percakapan kita”
Aku   : Baik Pak
Y       : Debby, perkenalkan saya Arif, disamping saya ada Mas Rizal (para pewawancara masih bercanda) karena masih muda panggil aja mas hehe, samping kanan saya ada Bu Mita
Aku   : Baik Bapak, dengan Bapak Arif, Pak Rizal, dan Bu Mita (sambal senyum dan menunjuk   pewawancara satu persatu)
Y       : Ok Debby, please introduce your self
Aku   : My name is Debby Agustin. My nickname is Debby. I come from Tangerang.
Actually, I'm a graduated student from Yogyakarta State University. My major is Biology and I'm passionate in researching about microbiology because it gives huge influence to many sectors in this life, for example is agriculture and I have done some research about it.
Besides, I also keen on joining the social activities through several organizations, for instance is Scholarship for Scholarship which focus on education and of course social.
Immersing my self in both of these cases give me a meaningful thing to my life, because I believe that a best human is a human who gives the beneficial things to others.
And in the future, I want to develop a number of microbialogical research to be utilized in the agricultural field.
Y       : Please, tell me about your undergraduate thesis
Aku   : Well, my bachelor thesis is about antimicrobial that can reduce the Streptococcus mutans as the causes of dental caries. Its background is because almost everyone tend to use the (blank Bahasa inggrisnya pastagigi itu apa wkwkwk, akhirnya ngomong Bahasa indo, LOL banget) sorry pastagigi, actually it’s not good for using in the extended time, so I conducted research of the natural compound to be utilized as antimicrobial to reduce the bacteria. At that time, I used the Mangkokan Leaves Extract.
Y       : Okey, Debby mau kuliah dimana?
Aku   : ETH Zurich, Pak
Y       : apa? (jujur aku salah spelling, guys wkwkwk)
Aku   : ETH Zurich, Bapak (masih salah spelling coba wkwkwk tapi gak apa, nanti aku certain diakhir ya)
Y       : Kenapa mau disana?
Aku   : Baik, Pak. Pertama tentu saja saya memilih kampus yang menyediakan couse yang sesuai dengan rencana tesis saya. Saya merasa mikrobiologi pertanian adalah passion saya karena penelitian-penelitian PKM saya juga lebih banyak yang penaplikasiannya dibidang pertanian, maka saya mencari kampus yang menyediakan itu, dan ternyata ETH Zurich dengan program Microbiology and Immunology memiliki course tentang Plant Pathology dan Microbial Pecs Control. Bahkan tidak semua kampus menyediakan course seperti itu, bahkan Harvard pun dengan program Mikrobiologi terbaik didunia, terfokus pada mikrobiologi medis, dan saya sudah menghubungi berbagai kampus lainnya dan memang benar mereka lebih focus pada bidang medis. Kemudian untuk ETH Zurich ini saya pun telah menghubungi pihak kampus.
Y       : itu kamu tahu dari mana?
Aku   : dari website kampusnya langsung Pak
          Kemudian jika berbicara tentang kampus pun tidak terlepas dari negara nya juga kan Pak. Berdasarkan informasi yang saya dapatkan dari para petani yang saya temui, saat mereka menanam dan merawat pertanian mereka bahkan saat ada hama, mereka lebih menggunakan pestisida kimia yang bernama Syngenta, dan itu pabriknya ada di Bern – Switzerland.
Y       : apa tadi?
Aku   : Syngenta, bapak. (terlihat para pewawancara yang lain pun mencatatnya)
Y       : oke debby, tadi tahu kampus dari websitenya, lalu produk pun tahu dari petani. Apakah ada ahli yang kamu tuju disana?
Aku   : tentu, Pak. Namanya Prof.Dr.Julia Vorholt (semua pewawancara mencatat) Julia Vorholt (kembali kupertegas) saya sudah menghubungi beliau Bapak. Maaf pak boleh saya menunjukkan bukti emailnya?
Y       : Boleh banget, silahkan (akhirnya aku mengeluarkan salah satu amunisi yaitu bukti korespondensi dengan kampus tujuan dan semua info terkait kampus tujuan)
Aku   : jadi sebenarnya dari awal pendaftaran LPDP saya sudah menghubungi pihak kampus untuk memastikan program yang saya tuju, dan mereka menjawab bahwa mereka provide dan support rencana penelitian saya. Kemudian saya juga sudah menghubungi Prof tersebut, namun memang karena bulan lalu spertinya masih summer break, maka sampai saat ini email saya belum dibalas, hanya mendapat balasan otomatis, namun saya sudah memastikan juga pada pihak admission, apakah saya harus menghubungi Prof tujuan saya saat mendaftar, mereka bilang untuk mahasiswa master tidak perlu menghubungi Prof terlebih dahulu. Dari situ pula saya juga bertanya tentang program ini, apakah master by research atau by coursework, dan dijawab bahwa program ini adalah combine dari research dan coursework. (Pak Arif mengangguk)
          Prof Julia ini memiliki focus penelitian dibidang Microbial in Phyllosphere, yaitu mengidentifikasi bakteri-bakteri dialam yang berpotensi untuk memproteksi tanaman. Biasanya bakteri dari ………..
Y       : Debby, itukan akar padi di Swiss ya? Gimana bisa diterapkan disini?
Aku   : Baik, bapak (sambal tersenyum) jadi memang itu adalah tumbuhan disana, namun hal menariknya adalah mereka meggunakan metode metaproteogenomik yang sudah saya riset bahwa Indonesia belum menerapkan itu. Bahkan saat saya kuliah pun saya tidak pernah mendengar metode tersebut.
Y       : oiya ya? Saya juga baru dengar
Aku   : Iya, bapak. Maka saya lihat bahwa ini adalah potensi yang baik untuk diimplementasikan di Indonesia (makin semangat)
Y       : oke Debby, kamu pernah ikut PIMNAS ya? PIMNAS keberapa? Tentang apa?
Aku   : iya Pak, PIMNAS 30 di Makassar tepatnya di Universitas Muslim Indonesia tuan rumahnya. Saat itu penelitian saya tentang bakteri kitinolitik dari cangkang kerrang hijau yang kemudian saya dan tim gunakan untuk menghambat pertumbuhan jamur Phytopthora palmivora penyebab penyakit busuk buah kakao.
Y       : Debby, kira-kira nanti apa yang dapat menghambat studi kamu?
Aku   : Jujur Pak, kemungkinan yang akan menghambat saya yaitu unpredictable situation (jawaban yang belum menjawab pertanyaan ini tuh wkwk, tapi lalu aku jelaskan)
Y       : Unpredictable? Seperti apa?
Aku   : Iya, bapak. Jadi jujur bahwa unpredictable yang saya maksud adalah kegagalan dalam penelitian. Saya mengalami kegagalan yang bertubi-tubi sampai 3 bulan gagal yaitu saat melakukan penelitian skripsi, padahal jamur yang saya gunakan adalah spesies jamur yang pernah saya gunakan saat penelitian PKM. Namun dengan terus berusaha, akhirnya sebulan kemudian saya bisa menyelesaikan penelitian saya.
Y       : oke Debby, dari saya cukup. Silahkan Pak Rizal
Z       : Baik, Debby. Kamu pernah ikut pimnas? Pimnas berapa saja?
Aku   : PIMNAS 30, Pak. Yang di Makassar.
Z       : Juara berapa saat itu? Emas/Perak/Perunggu?
Aku   : pada saat itu belum rezeki bawa pulang mendali Pak (Pak Rizal mengangguk)
Z       : kamu sebagai apa di tim itu?
Aku   : Saya ketuanya Pak
Z       : Berapa anggotamu?
Aku   : Anggota tim PKM saya 3 orang Pak
Z       : semuanya prodi Biologi ya? Apa emang jarang ya di prodi kamu yang suka ikut kayak gini?
Aku   : Iya Pak memang saya sengaja untuk mengajak tim dari prodi yang sama untuk regenerasi juga
Z       : Atau cuma kamu yang berprestasi dijurusanmu? (ntah kenapa aku ngerasa ini pertanyaan kayak jebakan pengen tau aku ini sombong atau gak)
Aku   : memang sedikit Pak, tapi bukan cuma saya Pak 😊 ada juga beberapa yang lain
            (Pak Rizal dan Bu Mita ketawa-ketawa gitu)
Z       : debby, kamu tau analisis SWOT?
Aku   : Tahu, Pak.
Z       : Apa aja itu?
Aku   : Strengths, Weaknesses, Opportunities dan Threats, Pak
Z       : apa artinya?
Aku   : Strengths: kekuatan, Weaknesses: kelemahan, Opportunities: peluang dan Threats: ancaman
Z       : Pernah gak kamu melakukan sesuatu dengan analisis SWOT? Coba ceritakan
Aku   : iya pak jadi saat itu saya pernah mengikuti sebuah pendaftaran beasiswa, saya mengetahui kekuatan saya blablablaaa…… (lupalupa inget jawabanku guys, jadi emang karena belum persiapan jawaban ttg pertanyaan kayak ini hihi pokoknya memang kita kudu siap dengan pertanyaan apapun, karena  memang sebenarnya kita semua punya bahan untuk menjawabnya) intinya saat itu aku menjawab tentang aku pernah mendaftar beasiswa BAKTINUSA dari Dompet Dhuafa, tapi saat itu aku gagal.
Z       : Debby, Kamu pernah gak merasakan keadaan yang menggugahmu untuk menciptakan sesuatu?
Aku   : Pernah, pak. Saat itu saya melihat fenomena demotivasi pada mahasiswa biologi di kampus saya, maka saya beserta 7 orang rekan saya menginisiasi suatu kelompok studi yang bernama “Molecular and Microbiology Study Club”
Z       : apa itu kegiatannya?
Aku   : kelompok studi ini kami sharing dan belajar bersama terkait penelitian-penelitian dibidang mikrobiologi dan molekuler, yang memang kenyataannya penelitian jurusan kami ini memang masih tergolong ketinggalan jika melihat pesatnya kemajuan penelitian saat ini
Z       : emangnya UNY jelek?
Aku   : tidak dong, Pak hehe ya UNY bagus 😊 namun maksud saya adalah penelitian bioteknologinya yang masih ketinggalan, maka memang tujuan kami ingin meningkatkan motivasi para mahasiswa
Z       : termasuk mengundang ahli juga?
Aku   : iya Pak, kami mengundang dosen yang ahli dibidang tersebut (pak Rizal mengangguk gitu)
Z       : Ok, what will you do after graduating this study?
Aku   : Well, as the short term plan, I want to be a researcher at the Biology Research Center (Indonesian Institute of Sciences) microbiology division. Then, establishing the Mata Garuda Banten to work together with the LPDP awardee to build offerings in various aspects.
Z       : Apa itu Mata Garuda?
Aku   : Organisasi para awardee dan alumni LPDP, Pak
Z       : emang kamu awardee?
Aku   : kan Bapak tanya after graduating 😊 (cengar cengir aja akutuh hihihi)
(Para pewawancara senyam senyum, ntah puas dengan jawabanku atau karena jawabanku aneh, hehe biarlah yang penting tetap semangat, tetap percaya diri, dan genuine)
Aku   : And the Long term Plan are: Became the lead researcher in the microbiology division; Inspire young generation especially those who have an interest in the field of agricultural microbiology through seminars or research dialogues; following that, I want to establish a fostered village in Kronjo Village, Kronjo District, Tangerang Regency (not only assisting farmers to use biological seeds and fungicides, but empowering young people and inspiring them)
Z       : Oya Debby, kamu pernah memikirkan tentang kegiatan yang bisa develop your ability?
Aku   : well, I would immerse my selves in HIPMI (Indonesian Microbiology Association) to establish good relationships among fellow microbiology experts and activists so that they can collaborate in the field of microbiology
Z       : Ok Debby 5 tahun lagi kamu jadi apa?
Aku   : 5 tahun lagi saya akan menjadi salah satu peneliti di LIPI, Pak. Sebenarnya salah satu alasan mengapa saya ingin menjadi peneliti yaitu karena Indonesia ini sedang mengalami krisi peneliti, Pak.
Z       : Oh gituya? Saya malah gak tau
Aku   : Iya Pak, idealnya jumlah peneliti per satu juta penduduk adalah 5000 peneliti Pak. Tapi nyatanya sampai saat ini rasio peneliti di Indonesia hanya 99/1juta penduduk Pak. Dan saya mengetahui informasi ini dari Ketua LIPI pada websitenya. (pak Rizal mengangguk)
Z       : Debb, emangnya Banten itu daerah pertanian?
Aku   : memang Banten bukan provinsi yang focus pada pertanian Pak, namun banten masih memiliki banyak sekali lahan pertanian. Ini saya telah mendapatkan data dari BPS tentang jumlah lahan pertanian di Provinsi Banten (sambal menunjukkan bukti print-out data tersebut)
Z       : Oke oke
Lalu pak Rizal melihat jam, “dah berapa lama nih, wah maaf kelamaan, silahkan dilanjut Bu Mita”
X       : Oke Debby, saya tadi membaca, kamu pernah ke China? Dapat medali Emas itu kegiatan apa? Dan kenapa kamu yang ke China?
Pak Arif bertanya “oh pernah ke China juga Debby?” sambal segera melihat dataku lagi
Aku   : iya Bapak Ibu, saya pernah ke China. Itu adalah event World Invention and Innovation Forum di Foshan China.
X       : coba diceritakan kenapa bisa kamu yang berangkat? Benar kan kamu berdua dengan 1 orang rekanmu yang berangkat?
Aku   : Iya, bu. Benar saya hanya berangkat berdua. Ini adalah project tim karena kami berasal dari berbagai prodi. Saat itu memang keadaannya adalah rekan-rekan saya sedang tidak memungkinkan untuk berangkat. Kemudian rekan saya pun yang merupakan Mahasiswa Berprestasi 1 kampus bilang pada saya, bahwa saya harus tetap berangkat, kalau saya tidak berani ya kapan saya majunya. Akhirnya saya dan 1 orang rekan saya berangkat, kemudian kami mempresentasikan karya kami itu, dan alhamdulillah walau kami adalah peserta termuda, kami bisa pulang membawa Medali Emas. (Bu Mita mengangguk, sepertinya memang Bu Mita ini adalah psikolog)
X       : Debby, kamu kan lulus 2018 kan, terus kegiatan kamu apa? Kenapa kamu tidak bekerja?
Aku   : iya ibu, boleh saya ceritakan?
X       : tentu, silahkan
Aku   : Benar ibu, saya lulus agustus 2018, kemudian sampai oktober awal saya masih aktif di organisasi saya diJogja (Scholarship for Scholarship), oktober akhir ikut Graduate Student Conference di Nanyang Technological University – Singapore, lalu saya ke Pare belajar IELTS dan tes IELTS bulan April di Jogja. Setelah itu saya kembali kerumah di Tangerang sampai saat ini.
X       : kenapa kamu tidak bekerja?
Aku   : Baik ibu, jujur ada hal yang saya salut-kan pada kedua orangtua saya, meskipun kami dari keluarga yang sangat sederhana, orangtua saya yang hanya tamatan SD dan bahkan sampai saat inipun kami tidak memiliki kendaraan walau hanya motor, mereka selalu memprioritaskan pendidikan, sehingga mereka sangat mendukung apapun itu untuk Pendidikan ananknya, maka saya tidak diperbolehkan kerja, ayah bilang jika saya ingin kuliah lagi ya saya harus focus, ibu pun bilang tak apa kita makan apa adanya saja hidup pas-pasan yang penting pendidikan itu utama. Dan saya pun mengetahui bahwa profesi yang saya inginkan yaitu peneliti harus memiliki pendidikan minimal S2 dan jikapun saya bekerja tentu itu malah akan mengikat, padahal saya ingin kuliah.
X      : Debby, apakah kamu tidak merasa egois? Dengan kamu yang ingin tetap kuliah padahal kamu masih memiliki adik, dan kondisi keluargamu yang sederhana begitu
Aku   : Ibu, kembali lagi bahwa memang karena orangtua saya sangat memprioritaskan Pendidikan, maka mereka sangat mendukung saya. Dan saya lihat pun sampai saat ini, kedua adik saya mendapatkan hal yang sama seperti saya, walau memang kehidupan kami sederhana.
X       : oya Debby, bagaimana caranya kamu kuat dalam menghadapi kegagalan? Tadi katanya kamu 3 bulan ya gagal penelitian skripsi?
Aku   : Iyabu, betul. Hal yang membuat saya kuat adalah bahwa saya sadar, saya punya tanggungjawab menyelesaikan studi saya. Dengan Bidikmisi, itu berarti saya harus lulus maksimal 4 tahun. Jujur memang tidak mudah dalam kondisi seperti itu, gagal lagi gagal lagi, ditambah dana penelitian pun itu pribadi, bidikmisi tidak memberikan dana untuk penelitian skripsi.
X       : oh gitu, bidikmisi tidak ada dana skripsi? Terus?
Aku   : Jujur memang itu adalah titik terendah saya bu, dimana keadaannya penelitian yang gagal terus, disamping itu ada orangtua saya yang dulu pernah saya janjikan saya ingin wisuda Mei, namun kenyataannya mei pun saya bahkan mendapatkan data untuk diolah, (ngomong mulai gemetar, mata berkaca-kaca mau nangis tapi Bu Mita malah terlihat semakin exited menyimakku hihihi) namun saya bilang baik-baik ke orangtua saya bagaimana keadaan saya, alhamdulillah orangtua bisa mengerti, dan alhamdulillah dengan tidak putus asa, sebulan kemudian tepatnya bulan Juni, akhirnya saya mendapatkan data untuk diolah menjadi skripsi saya dan alhamdulillah bisa wisuda bulan agustus.
X       : Debby, organisasi apa yang sangat berkesan bagimu? tolong jelaskan
Aku   : baik bu, yang palig berkesan adalah saat saya menjadi kepala bidang penalaran Himpunan Mahasiswa Jurusan Biologi dikampus, alasannya karena pada saat itu saya merasakan banyak hal yang membuat saya semakin kuat, waktu itu staff saya mengundurkan diri tepat setelah pengumuman kepengurusan, jujur memang bidang saya ini bukan bidang yang paling mencolok, namun poinnya adalah bagaimana mengubah pandangan oranglain apalagi ibu pun tentu tahu bahwa kakak tingkat organisasi pasti mencap buruk organisasi kami (Bu Mita mengangguk)
X       : Lalu bagaimana kamu bisa bertahan dengan kondisi tersebut?
Aku   : Iya bu, saya masih memiliki 3 staff lainnya saat itu, maka saya menguatkan mereka untuk kami tetap on the track, disisi lain saya pun coba merangkul staff saya yang ingin keluar itu, saya tahu dengan cara keras tidak akan menyelesaikan masalah, maka saya melakukan pendekatan interpersonal dengan dia seperti saya cari tahu mengapa dia ingin keluar, keadaan asli personal dan keluarganya seperti apa yang membuatnya ingin keluar. Setelah itu, dengan terus merangkulnya dan tetap mengajaknya ditiap agenda, alhamdulillah dia hadir dalam beberapa agenda kegiatan kami, dan akhirnya itu dapat membuktikan kesemua bahwa kami masih bisa bertahan.
X      : Oke debby, jadi kamu saat kuliah dulu hanya kuliah dan organisasi saja? Lalu pernahkan merasa keadaan yang sangat menjepit? Dan apa yang kamu lakukan?
Aku   : benar ibu, saya hanya kuliah dan organisasi. Tentu saya pernah merasakan kesulitan, contoh misal saat gagal penelitian padahal tentu penelitian eksperimental itu tidak murah, maka saya berusaha mengurangi pengeluaran saya dengan hanya membeli apa yang penting, dan saat saya benar-benar tidak ada pun ya saya pernah berjualan bu, misal jualan kerudung
X       : Debby tadi kamu bilang kamu aktif di komunitas Scholarship for Scholarship? Apakah kalian dibayar?
Aku   : Benar ibu saya aktif dikomunitas ini. Jadi kami menghimpun dana dari donator yang donator itu merupakan para penerima beasiswa atau bisa juga umum, untuk kemudian kami salurkan ke anak-anak yang membutuhkan, biasanya kami tertuju pada anak-anak yang tidak mendapatkan KIP. Dan kami tidak dibayar, semua full untuk adek-adek penerima dan juga kegiatan kami.
X       : Oke Debby, sudah cukup dari saya. Pak Arif dan Pak Rizal apakah ada tambahan?
Z       : Sudah cukup bu
Y       : Baik, Debby. Terimakasih ya. Kami sudah selesai. Debby kami disini hanya mencatat, keputusan yang menentukan LPDP.
Aku   : Baik Bapak Ibu, terimakasih banyak
Beres-beres berkasku (karena aku bawa banyak amunisi wkwkwk)
Aku   : Mari, Pak, Bu. Selamat Siang
“Siang 😊

Alhamdulillah, seperti itu jalannya wawancaraku guys 😊 Semoga temen-temen jadi punya gambaran ya

Jadi guys, wawancara itu beraneka ragam ya hehe ada yang lama, ada yang bentar. Nah kalo aku itu sekitar 45menit. Dan banyak yang tanya, “wawancara tuh pake bahasa apa sih? Kalo tujuan luarnegeri pakah full English?”
Guys, bahasa yang digunakan dalam wawancara LPDP ini flexible sesuka hati pewawancara, hehe
Jadi yang tujuannya dalam negeri juga harus siap jika ditanya dengan bahasa inggris, dan yang tujuan luar negeri pun bisa aja ditanya dengan Bahasa Indonesia. Contohnya aku, tujuan luar negeri tapi itu hanya sekitar 25% aja bahasa inggrisnya, tapi ada juga yang tujuannya luar negeri ditanya full English, intinya flexible tapi kita harus siap 😊

Guys, memang setelah wawancara aku juga sempat merasakan post-interview syndrome, jadi gelisah mikirin jawaban dan ngerasa bahwa jawaban kita ini gak maksimal. Tapi guys semua udah ada yang ngatur, Allah Maha Tahu yang terbaik untuk hambaNya 😊

Well, ternyata kuasa Allah itu nyata guys, Alhamdulillah ini hasil wawancaraku 😊

Well guys, mungkin sampai sini dulu yaa ceritaku 😊 next kusambung lai tentang tips LANCAR seleksi wawancara LPDP. So, don’t miss it ya guys 😊

Kalo temen-temen mau sharing lebih lanjut sama aku, boleh kok 😊
Bisa DM ya ke akun Instagram https://www.instagram.com/debbyagustinreal/
 

See you next post 😊