LATIHAN IV
OVULUM DAN GAMETOFIT
BETINA ANGYOSPERMAE
A.
Tujuan
1. Mengamati
bentuk dan struktur ovulum
2. Mengamati perkembangan megaspora dan gametofit betina
B.
Data Pengamatan
Keterangan
:
Perkembangan ovulum Passiflora
sp.
a.
Ovulum pada saat berukuran 0,3 cm hanya funikulus (fu) yang terbentuk dan
sel-selnya masih terlihat homogen;
b. Ovulum pada saat berukuran 0,5 cm
nuselus (n) sudah terbentuk dan integumen (ci=calon integument) pun mulai
terbentuk; c. Ovulum
pada saat berukuran 0,6 cm integumen
(id=integument dalam) mulai menyelubungi kantong embrio; d. Ovulum
pada saat berukuran 0,7 cm terbentuk
funikulus, integumen, kantong embrio muda; e. Ovulum
pada saat berukuran 0,8 cm mulai
terbentuk daerah kalaza dan mikropil (m);
f, g, h. perkembangan ovulum yang sudah terdiri dari funikulus; integumen;
kalaza; kantong embrio dan mikropil.
C.
Pembahasan
1. Struktur dan Fungsi Ovulum
Alat reproduksi betina pada
angyospermae dihasilkan di dalam bakal biji (ovulum). Ovulum terdiri dari
nuselus (megasporangium) yang dikelilingi oleh satu atau dua integument. Ovulum
melekat pada papan biji (plasenta) dengan suatu tangkai yaitu tali pusar
(funiculus). Bagian biji tempat melekatnya tali pusar atau funiculus disebut
hillus. Pada ujung bebas ovulum terdapat celah yang disebut mikropil. Daerah
tempat bertemunya nuselus, integument dan funiculus disebut daerah kalaza.
Selama perkembangannya ovulum mempunyai bentuk yang bervariasi. Ovulum yang masak digolongkan ke dalam beberapa tipe
berikut ini:
a.
Ortotrop (atrop)
: mikropil terletak pada satu garis dengan funikulus.
b.
Anatropus
(mengangguk) : ovulum berbalik sedemikian rupa
sehingga mikropil mengarah mendekati hilum dan sejajar dengan funikulus.
c.
Kampilotropus :
tali pusar dan bakal biji membengkok, sehingga lubang bakal biji berkedudukan
seperti pada anatropus.
d.
Hemianatropus
(hemitropus) : ovulum terletak kira-kira 90o terhadap funikulus.
e.
Sirsinotropus :
pada awalnya nuselus segaris dengan aksis namun pertumbuhan yang cepat pada
satu sisi menyebabkan keadaan menjadi anatrop, pembengkokan tidak berhenti
hingga mikropil sejajar dengan funikulus.
Gametofit betina (kantong embrio) yang dewasa terdiri
atas 7 sel, yaitu satu sel sentral yang besar dengan 2 inti kutub, di bagian mikrofil
2 sel sinergid dan 1 sel telur serta di bagian khalaze 3 sel antipoda.
Perkembangan kantong embrio dimulai dengan memanjangnya sel megaspore yang
berfungsi. Inti megaspore membelah tiga kali menghasilkan inti sel. Dan 8 inti
itu tersusun: 3 di bagian mikropil menjadi sel telur dan 2 sinergid, 3 di
bagian kalaza menjadi sel antipoda dan 2 di bagian tengah menjadi sel sentral
(sel kutub; sel kandung lembaga). Ini merupakan tipe kandung lembaga normal.
Tergantung jumlah inti megaspora yang berperan dalam perkembangannya, gametofit
betina (kantong embrio) mungkin bertipe monosporik, bisporik atau tetrasporik.
Masing-masing kelompok tersebut mempunyai lebih dari satu tipe.
a)
Tipe
monosporik
Pada tipe ini inti megaspora yang berperan selama
perkembangan gametofit
jumlahnya
satu. Pada tipe ini ada 2 sub tipe pada perkembangan gametofit yaitu kantong
embrio dengan 8 inti dan 4 inti. Tipe pertama (Polygonum) inti megaspore yang
befungsi membelah 3 kali berturut-turut menghasilkan 8 inti terbagi ke dalam 2
kelompok, masing-masing dengan 4 inti pada bagian khalaza dan mikropil,
semuanya haploid (n). Tipe kedua yaitu Oenothera, pada tipe ini hanya terjadi 2
kali pembelahan inti megaspora, sehingga hanya ada 4 inti di bagian mikropil.
Dan 4 inti, 2 menjadi sinergid, 1 sel telur dan 1 (satu) inti kutub. Tipe ini
hanya terjadi pada familia Onagraceae.
b)
Bisporik
1)
Tipe Allium
Dua inti megaspora di mikropil segera mengalami
degenerasi. Dua inti megaspora bagian bawah kemudian membelah dau kali
menghasilkan 4 dan akhimya 8 inti dan membentuk kantong embno dengan susunan
seperti pada tipe normal (Polygonum), yaitu 3 inti di daerah khalaza sebagai
sel antipoda, 3 inti di daerah mikropil membentuk 1 sel telur dan 2 sinergid,
sedang 2 inti yang lain menuju ke tengah membentuk/menjadi inti sekunder (inti
kutub).
2) Tipe Endymion
Inti megaspora yang mengalami degenerasi adalah yang
di bagian kalaza, perkembangan selanjutnya sama dengan tipe Allium.
c) Tetrasporik
Pada tipe ini pembelahan meiosis dan inti megaspora
diikuti oleh pembentukan dinding, sehingga pada akhir meiosis 4 inti haploid
tetap di dalam suatu sitoplasma sel yang sama. Tipe ini dibedakan menjadi tiga
yaitu:
1)
Tidak terjadi
fusi inti megaspora pada stadium 4 inti (1+1+1+1) yaitu: 1.Penaea; 2. Plumbago;
3. Feperomia.
2)
Setelah
pembelahan meiosis ke dua, terjadi pemisahan 1 + 3, dan 3 inti megaspora
mengadakan fusi, membentuk inti yang triploid di bagian kalaza. Inti di bagian
mikropil tetap haploid. Tipe tersebut adalah 1) Fritilaria (Lilium); 2)
Plumbagela. Pada tipe Drusa terjadi pemisahan 1 + 3, tetapi tidak ada fusi dan
3 inti di bagian kalaza
3)
Terjadi
pemisahan 2 + 2, kemudian membelah; dihasilkan 8 sel seperti pada tipe normal;
yaitu tipe Adoxa.
2.
Perkembangan
Ovulum
Pada kegiatan praktikum yang
dilakukan pada hari Selasa yang
berjudul ovulum dan gametofit
betina angyospermae yang bertujuan untuk mengamati bentukdan struktur ovulum.
Obyek yang diamati pada praktikum kali ini yaitu ovulum dari bunga Passiflora sp. Pengamatan yang kami
lakukan menggunakan perbesaran 40 kali.
Dari seluruh ovulum Passiflora sp. yang kami amati, tipe
ovulumnya adalah anatrophus
(mengangguk) yaitu ovulum berbalik sedemikian rupa sehingga mikropil mengarah
mendekati hilum dan sejajar dengan funikulus.
Pada
pegamatan ovulum yang berukuran 0,3
cm, hasil pengamatan yang
diperoleh yaitu nuselus, kalaza, funiculus, dan hilum mulai tampak jelas. Yang
belum terlihat jelas yaitu mikropil. Pada integument sendiri juga belum dapat dibedakan mana integument
luar dan mana integument dalam.
Pada pegamatan ovulum yang berukuran
0,7 cm hasil pengamatan
yang diperoleh yaitu nuselus, kalaza, funiculus, dan hilum mulai tampak jelas.
Yang belum terlihat jelas yaitu adanya mikropil. Pada integument sendiri juga
belum bisa dibedakan mana integument luar dan mana integument dalam.
Pada pegamatan ovulum yang berukuran
0,8 cm ovulum memiliki tipeanatropus (mengangguk)
yaitu, ovulum berbalik sedemikian rupa sehingga mikropil mengarah mendekati hilum
dan sejajar dengan funikulus,
dan juga sudah mulai terlihat
integumen luar, tetapi belum terlihat integumen dalam.
Pada pegamatan ovulum yang berukuran
1 cm hasil pengamatan
yang diperoleh yaitu nuselus, kalaza, funiculus,mikropil dan hilum mulai tampak
jelas. Namun pada mikropilnya sendiri juga baru terlihat sedikit dan sudah
mulai mengarah mendekati hilum dan mulai sejajar dengan funikulus. Pada
integument sudah cukup bisa dibedakan anatar integument luar dan integument
dalam.
Pada pegamatan ovulum yang berukuran
1,2 cm hasil pengamatan
yang diperoleh yaitu nuselus, kalaza, funiculus, mikropil dan hilum tampak
jelas. Mikropilnya sudah mulai berkembang mengarah mendekati hilum dan mulai
sejajar dengan funikulus. Pada integument sudah cukup bisa dibedakan anatara
integument luar dan integument dalam.
Pada pegamatan ovulum yang berukuran
1,8 cm hasil pengamatan
yang diperoleh yaitu nuselus, kalaza, funiculus, mikropil dan hilum tampak
lebih jelas. Mikropilnya sudah mulai berkembang mengarah mendekati hilum dan
mulai sejajar dengan funikulus. Pada integument sudah cukup bisa dibedakan
anatara integument luar dan integument dalam.
D. Diskusi
1. Preparat
yang kami amati adalah ovulum tipe anatropus (mengangguk), yaitu ovulum yang
berbalik sedemikian rupa sehingga mikropil mengarah mendekati hilum dan sejajar
dengan funikulus.
2. Preparat
yang kami amati adalah perkembangan gametofit betina tipe monosporik.
E. Kesimpulan
Berdasarkan pengamatan
yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa ovulum yang teramati memiliki tipe
anatropus anatropus (mengangguk) yaitu ovulum yang
berbalik sedemikian rupa sehingga mikropil mengarah mendekati hilum dan sejajar
dengan funikulus dan ovulumnya terdiri dari nuselus, integument,
funikulus, mikropil, hilus serta kalaza. Dan perkembangan
gametofit betina pada Passiflora sp ini merupakan tipe monosporik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar